KATA PENGANTAR
Rasa
syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas
ini kami membahas “IMUNUSASI PADA BAYI
DAN BALITA”.
Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami
sampaikan :
·
Ibu Yulia Kaswari sebagai koordinator unit bayi
balita dan ibu hamil yang sudah membimbing kami.
·
Ns. Deparmen Kasmora sebagai pembimbing
akademik di Desa Sikapak Barat Dusun Sikapak Mudik Kecamatan Pariaman Utara
yang sudah membimbing kami.
·
Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk penyuluhan ini.
Demikian satuan acara penyuluhan ini kami buat
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Pariaman,
22 Juli 2015
(Kelompok Komunitas)
PRE
PLANNING
PENYULUHAN
KESEHATAN BAYI DAN BALITA SERTA IMUNISASI DI DESA SIKAPAK BARAT DUSUN SIKAPAK MUDIK
KECAMATAN PARIAMAN UTARA
A.
Latar
Belakang
Pengembangan Program Imunisasi (PPI)
merupakan program pemerintah dalam bidang imunisasi guna mencapai komitmen
internasional Universal Child Immunization (UCI) pada akhir 1990. Tujuan
program imunisasi dalam komitmen internasional (ultimate goal) adalah
eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus neonatorum (ETN), serta reduksi
campak, yang akan dicapai pada tahun 2000. Sedangkan target UCI 80-80-80
merupakan tujuan antara (intermediate goal) berarti cakupan imunisasi
untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B, harus mencapai 80% baik di
tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa (Ismael, 2001).
Pada saat ini imunisasi sendiri
sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan
dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka
sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya
menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia (Depkes RI/2009).
Apabila Imunisasi dasar belum pernah
diberikan pada usia yang seharusnya tetapi belum mencapai usia 8 tahun, perlu
diberikan 4 dosis DPT (1-3 berselang 1-2 bulan dan yang ke-4 diberikan enam
bulan kemudian). Apabila umur anak sudah menginjak lebih dari 8 tahun, dapat
diberikan Td (ADT=adult), vaksin difteri untuk dewasa), sebagai
pengganti DT yang diberikan 3 dosis intrval 1-2 bulan dengan booster TD maupun
TT sepuluh tahun kemudian (Ranuh, 2001).
Pemerintah juga berencana melakukan
tiga tahap kampanye imunisasi campak dan polio selama tahun 2009-2011. Kampanye
polio dan campak tahap pertama dilaksanakan tanggal 6-24 Oktober di provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Maluku Utara. "Untuk tahap
pertama di tiga provinsi, nanti semua akan dapat. Penetapan prioritas ini
dilakukan berdasar cakupan imunisasi dan hasil surveilans. Tahun 2010, kampanye
serupa tahap kedua akan dilakukan di Maluku, Papua Barat, Sumatra Barat, Riau,
Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa
Tenggara Timur dan Banten. Kampanye tahap ketiga akan dilakukan di semua
provinsi yang ada di pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Selama masa kampanye, masyarakat
yang memiliki anak berusia di bawah lima tahun diminta membawa anak-anak mereka
ke pos-pos pelayanan imunisasi yang ada di puskesmas, posyandu dan sarana
kesehatan lain untuk mendapatkan vaksinasi polio oral dan suntikan vaksin
campak. Kegiatan itu diharapkan dapat mencegah munculnya kasus baru penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi hingga saat ini kejadian penyakit tersebut
masih ditemui dan bahkan menimbulkan kejadian luar biasa di beberapa daerah (http://m.antaranews.com).
Pada hakekatnya masalah imunisasi
tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat
mencapai keuntungan bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat
dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak
mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular.
Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan
dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.
Berdasarkan
hal diatas mahasiswa Stikes Piala Sakti Pariaman akan mengadakan penyuluhan
tentang Imunisasi Pada Bayi dan Balita, di Desa Sikapak Barat Dusun Sikapak
Mudik Kecamatan Pariaman Utara.
B.
Tujuan
1. Tujuan
Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi pada
bayi dan balita, ibu memahami tentang pentingnya imunisasi yang lengkap bagi
bayi dan balita
2. Tujuan
khusus
Setelah
mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mampu :
·
Menjelaskan pengertian dari imunisasi
·
Menjelaskan tujuan imunisasi
·
Menjelaskan manfaat imunisasi
·
Menjelaskan jenis – jenis imunisasi
·
Menjelaskan kontra indikasi pemberian
imunisasi
C.
Pelaksanaan Kegiatan
1.
Judul Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan imunisasi
bayi dan balita
Topik :
Imunisasi bayi dan Balita
2.
Target / Sasaran
Seluruh masyarakat di Desa Sikapak Barat Dusun Sikapak Mudik
Kecamatan Pariaman Utara
3.
Metode
Ceramah, Diskusi dan Tanya
Jawab
4.
Media dan Alat
Leaflet, infocus, laptop,
slide power point
5.
Waktu dan Tempat
Tanggal : 22 Juli 2015
Waktu : 10.00- 10.45 Wib.
Tempat : di rumah kader
D.
Pengorganisasian Dan Uraian Tugas
1.
Penanggung Jawab : Yulia Kaswari
2.
Moderator : M. Salamuddin, S. Kep
3.
Penyaji : Yeti
Yusnita, S. Kep
4.
Observer : Erizal Tanjung, S. Kep
5.
Fasilitator : Dewi Satria, S. Kep
Yuliawati, S. Kep
Doni Saputra, S. Kep
Ardiman, S. Kep
Febrina Astuti, S. Kep
Yulia lio Rensi, S. Kep
Haulia Zaitul Rahmi, S. Kep
Melisa
Syafrimawati, S. Kep
Nurul Gustiana, S. Kep
Rina Elvita, S. Kep
Syukria, S. Kep
Yuhanna Sari, S. Kep
Ibnul Wiza Afwan, S. Kep
6.
Seksi Perlengkapan : Idil Ridho Mustaqim, S. Kep
Haznel
Hijratul Fajar, S. Kep
Septian
alfi Saputra, S. Kep
Basuki
Rahmad, S. Kep
Kamil
Rasyad, S. Kep
7.
Dokumentasi : Mona Oktavina, S. Kep
Irfan Rajib, S. Kep
Aprillia Rahmawati, S. Kep
E.
Setting Tempat
Keterangan :
=
Pembimbing
= Penyaji
=
Moderator
= Observer
= Fasilitator
= Masyarakat
= Dokumentasi
F.
Susunan Acara : Terlampir
No
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Audiens
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
·
Memberi Salam, dan
memperkenalkan diri.
·
Menjelaskan kontrak waktu,
tujuan pertemuan dan bahasa yang digunakan.
·
Menanyakan masalah yang di
rasakan saat ini
·
Mendiskusikan masalah
|
·
Menjawab salam
·
Mendengarkan &
memperhatikan
·
Mengemukan masalah
·
Mendiskusikan
|
10 menit
|
2
|
Pelaksanaan
·
Mengkaji pengetahuan pasien
tentang pengertian imunisasi
·
Memberi reinforcement
·
Menjelaskan tentang pengertian
imunisasi
·
Memotivasi klien untuk
mengulang kembali
·
Memberi reinforcement
·
Mengkaji pengetahuan pasien tentang tujuan imunisasi
·
Memotivasi klien mengulang
kembali
·
Memberi reinforcemen
·
Menjelaskan tujuan
imunisasi
·
Memberi reinforcement
·
Mengkaji pengetahuan
tentang manfaat imunisasi
·
Memberi reinforcement positif
·
Mengkaji pengetahuan
tentang jenis-jenis imunisasi
·
Memberi reinforcement
·
Mengkaji pengetahuan
tentang kontra indikasi pemberian imunisasi
·
Memberi reinforcement
|
·
Mengemukakan pendapat
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan
&memperhatikan
·
Mengulang kembali
·
Mendengarkan
·
Mengemukakan pendapat
·
Mengulang kembali
·
Mendengarkan
·
Mengemukan pendapat
·
Mendengarkan
·
Mengemukakan pendapat
·
Mendengarkan
·
Mengemukakan pendapat
·
Mendengarkan
|
25 menit
|
3
|
Penutup
·
Evaluasi
·
Bersama masyarakat menyimpulkan
materi
·
Memberi salam
|
·
Ikut menyimpulkan
·
Menjawab salam
|
10 menit
|
G.
Uraian Tugas
1.
Tugas
a.
Penanggung Jawab :
Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
imunisasi pada bayi dan balita di Dusun Sikapak Mudik
b.
Penyaji
Tugas:
1.
Memimpin jalannya penyuluhan
2.
Menyampaikan materi sesuai
tujuan penyuluhan
3.
Memimpin diskusi
c.
Moderator
Tugas :
1.
Membuka acara
2.
Mendampingi presenter
3.
Menutup acara diskusi
d.
Fasilitator
Tugas:
1.
Ikut serta dalam kegiatan
kelompok.
2.
Memberikan stimulus dan
motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya penyuluhan.
3.
Mempertahankan kehadiran
peserta
4.
Mempertahankan dan
meningkatkan motivasi peserta
5.
Mencegah gangguan atau
hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari dalam kelompok
e.
Seksi perlengkapan :
Menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan
f.
Dokumentasi
Tugas:
1.
Mencatat serta mengamati
respon klien, Seperti :
a.
Jumlah anggota yang hadir
b.
Siapa yang terlambat
c.
Daftar hadir
d.
Siapa yang memberi pendapat atau ide
2.
Topik diskusi
3.
Mencatat modifikasi strategi
untuk kelompok pada sesion atau kelompok yang akan datang
4.
Memprediksi respon anggota
kelompok pada sesion berikutnya
g.
Observer
Tugas:
1.
mengawasi dan mengamati
audien selama penyuluhan sedang berlangsung
2.
Memprediksi respon anggota kelompok
pada sesion berikutnya
2.
Kriteria Hasil
1)
Evaluasi Struktur
1.
Lebih dari 75 % masyarakat terlibat dalam kegiatan penyuluhan
2.
Alat dan media sesuai dengan rencana
3.
Peran dan fungsi
masing-masing sesuai yang direncanakan
2)
Evaluasi proses
1.
Pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan waktu yang direncanakan
2.
Peserta penyuluhan melakukan kegiatan
dari awal sampai akhir
3.
Peserta berperan aktif selama
jalannya diskusi
3)
Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan 60% peserta mampu :
1.
Menyebutkan defenisi
imunisasi
2.
Menyebutkan tujuan imunisasi
3.
Menyabutkan manfaat imunisasi
4.
Menyebutkan jenis – jenis
imunisasi
5.
Menyebutkan kontra indikasi
pemberian imunisasi
MATERI
A.
Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
bila kelak terpapar dengan penyakit tidak akan menderita penyakit tersebut
karena sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan
dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan
menyimpan sebagai suatu pengalaman. (Mulyani, 2013).
Imunisasi merupakan pencegahan yang
telah berhasil menurunkan mordibitas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak (Anik, 2010). Imunisasi berasal
dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu
penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu
saja, Sehingga untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan imunisasi
lainnya.
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada
penyakit tersebut maka ia tidak menjadi sakit. (Hadinegoro, 2011).
Imunisasi merupakan salah satu program
pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti disentri, tetanus, batuk
rejan (pertusis), campak, polio dan tuberculosis (Notoatmodjo, 2003).
Imunisasi dapat dilakukan pada anak-anak
maupun orang dewasa. Pada anakanak karena sistem imun yang belum sempurna,
sedangkan pada usia 60 tahun terjadi penuaan sistem imun nonspesifik seperti
perubahan fungsi sel system imun, dengan demikian usia lanjut lebih rentan
terhadap infeksi penyakit auto imun dan keganasan. (Mulyani, 2013).
B.
Tujuan
Imunisasi
Menurut Maryuani,
(2010) tujuan pemberian imunisasi antara lain :
·
Tujuan imunisasi adalah sebagai mencegah
terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu
di dunia.
·
Tujuan dan kegunaan imunisasi adalah
untuk melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya
bagi bayi dan anak.
·
Tujuan diberikan imunisasi adalah
diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka
morbilitas dan mortilitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu.
·
Tujuan diberikan imunisasi adalah
mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
C.
Manfaat
Imunisasi
Menurut Mulyani, (2013)
manfaat imunisasi adalah :
Bagi keluarga : dapat menghilangkan
kecemasan dan memperkuat psikologi pengobatan bila anak jatuh sakit, mendukung
pembentukan keluarga bila orang tua yakin bahwa anaknya akan menghadapi dan
menjalani anak-anaknya di masa kanak-kanak dengan tenang.
Bagi anak : dapat mencegah penderitaan
atau kesakitan yang ditimbulkan oleh penyakit yang kemungkinan akan menyebabkan
kecacatan atau kematian.
Bagi keluarga dapat memperbaiki tingkat
kesehatan dan mampu menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan
nasional.
D.
Jenis
– Jenis Imunisasi
1. BCG
(Bacille Calmette-Guerin), Perlindungan penyakit : TBC / Tuberkulosis. Vaksin
BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberkulosis, namun dapat mencegah
komplikasinya atau tuberkulosis berat.
·
Kandungan : Mycobacterium bovis yang
dilemahkan
·
Waktu pemberian : Umur : usia < 2
bulan, apabila BCG diberikan diatas usia 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji
tuberkulin terlebih dahulu.Vaksin BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
·
Kontraindikasi : Reaksi uji tuberkulin
> 5 mm.Menderita inveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau dengan
resiko tinggi infeksi HIV Menderita gizi buruk Menderita demam tinggi.
·
Efek samping Kebanyakan bayi menderita
panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan
turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah,
atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu
mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak
timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan
perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulang. Jika demam pakailah pakaian yang
tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan
parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan.
2. Polio
· Perlindungan
Penyakit : Poliomielitis/Polio (lumpuh layuh).
· Waktu
Pemberian : Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir
· sebagai
Dosis awal, kemudian diteruskan dengan imunisasi dasar
· mulai
umur 2-3 bulan yang diberikan tiga dosis terpisah berturutturut dengan interval
waktu 6-8 minggu.
· Kontraindikasi
Demam (>38.5 0C) Muntah atau diare Keganasan, HIV (Human Immunodeficiency
Virus) Efek samping Diperkirakan terdapat 1 kasus poliomyelitis paralitik yang
berkaitan dengan vaksin terjadi setiap 2,5 juta dosis OPV (Oral Polio Vaksin)
yang diberikan. Resiko terjadi paling sering pada pemberian pertama
dibandingkan dengan dosis-dosis berikutnya. Setelah vaksinasi sebagian kecil resipien
dapat mengalami gejala pusing, diare ringan, dan nyeri otot.
3. Campak
· Penyakit
campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat
menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitis,
dan ditemukan spesifik enantem (Koplik’s spot) diikuti dengan erupsi
mukopapular yang menyeluruh.
· Penyebab
: campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk dalam family Paramyxovirus.
Virus ini sensitif terhadap panas, dan sangat mudah rusak pada suhu 370c.
· Waktu
pemberian : pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan, walaupun
demikian dapat diberikan secara intramuscular.
· Efek
samping : Efek samping pemberian imunisasi campak berupa demam > 39,5oC yang
terjadi pada 5-15% kasus dijumpai pada hari ke 5-6 setelah imunisasi dan
berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada
hari ke 7-10 berlangsung selama 2-4 hari.
· Reaksi
yang berat dapat ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti
ensefalitis dan ensefalopati timbul pada 30 hari setelah imunisasi.
4. Hepatitis
B
· Perlindungan
Penyakit : Hepatitis B
· Waktu
dan dosis pemberian : Minimal diberikan sebanyak 3 kali Imunisasi pertama
diberikan segera setelah lahir Interval antara dosis pertama dan kedua minimal
1 bulan.Dosis ketiga merupakan penentu respons antibodi karena merupakan dosis
booster (3-6 bulan).
·
Efek samping Kejadian pasca imunisasi
pada hepatitis B jarang terjadi, segera setelah imunisasi dapat timbul demam
yang tidak tinggi, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan, pembengkakan, nyeri,
rasa mual, dan nyeri sendi. Orang tua/pengasuh dianjurkan untuk memberikan
minum lebih banyak (ASI atau air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis,
bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan
parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan, boleh mandi atau cukup
disekdar dengan air hangat. Jika reaksi tersebut menjadi berat dan menetap, atau
jika orang tua merasa khawatir, bawalah bayi / anak ke dokter.
5. Measles,
Mumps, Rubella (MMR)
Imunisasi MMR memberi perlindungan
terhadap campak, parotitis,dan
campak Jerman (Rubella).
· Parotitis
menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua
kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Parotitis bisa menyebabkan meningitis
(infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. Campak
Jerman (Rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar
getah bening leher. Rubella juga bisa menyebabkan pembengkakan otak atau
gangguan perdarahan.
· Perlindungan
penyakit : Campak, Parotitisdan Rubella
· Waktu
dan dosis pemberian : diberikan dosis tunggal 0.5 ml subkutan, dan diberikan
pada umur 12-18 bulan.
· Kontra
Indikasi Keganasan Demam akut, defisiensi imun Efek samping. Pada penelitian
yang mencakup 6000 anak yang berusia 1-2 tahun, dilaporkan setelah vaksinasi
MMR dapat terjadi malaise, demam, atau ruam yang terjadi 1 minggu setelah
imunisasi. Dalam masa 6-11 hari setelah imunisasi, dapat terjadi kejang demam
pada 0.1 % anak ensefalitis pasca imunisasi <1/1000.000 dan pembengkakan
kelenjar parotis pad 1 % anak berusia sampai 4 tahun, biasanya terjadi pada
minggu ketiga dan kadang-kadang lebih. Trombositopenia biasanya akan sembuh sendiri,
kadang- kadang dihubungkan dengan komponen rubella dari MMR.
6. Hepatitis
A
· Perlindungan
Penyakit : Hepatitis A
· Penyebab
: Virus hepatitis A
· Waktu
Pemberian : dibuat dari virus yang dimatikan Vaksin diberikan 2 kali, suntikan
kedua atau booster bervariasi antara 6-18 bulan setelah dosis
pertama,tergantung produk (IDAI, 2008).Vaksin diberikan pada usia > 2 tahun.
· Jarang
menimbulkan efek samping. Reaksi lokal merupakan efek samping tersering (21%
-54%) tetapi umumnya ringan.
7. Typhoid
& Parathypoid
· Perlindungan
Penyakit : Demam typhoid
· Dibuat
dari kuman Salmonella typhi yang telah dilemahkan Penyebab penyakit typhoid :
Bakteri Salmonella typhi
· Cara
pemberian : oral dan parenteral Dosis : Kemasan dalam bentuk kapsul, untuk anak
umur > 6 tahun atau lebih. Suntikan : untuk anak > 2 tahun.
· Waktu
Pemberian : imunisasi diulang setiap 3 tahun.
8. VAricella
· Perlindungan
Penyakit : cacar air Penyebab penyakit varicella : Virus Varicella-Zoster
· Waktu
Pemberian : Vaksin varicella dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik
pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur >12 tahun,
diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
· Kontra
indikasi Demam tinggi, Defisiensi imun, Pasien dengan pengobatan kortiko
steroid dosis tinggi.
9. Hib
(Haemophillus Influenza b)
· Perlindungan
penyakit : Meningitis
· Bagian
kapsul Hib yang disebut polyribosyribitol phosphate (PRP) menentukan virulensi
dari Hib.Vaksin Hib yang beredar di Indonesia adalah vaksin konjugasi dengan
membran protein luar dari Neisseria meningitides yang disebut sebagai PRP-OMP
dan konjugasi dengan protein tetanus yang disebut sebagai PRP-T.Kedua vaksin
tersebut menunjukan efikasi dan keamanan yang sangat tinggi. Vaksin Hib diberikan
sejak umur 2 bulan PRP-OMP diberikan 2 kali sedangkan PRP-T diberikan 3 kali
dengan jarak waktu 2 bulan Vaksin tidak boleh diberikan sebelum bayi berumur 2
bulan karena bayi tersebut belum dapat membentuk antibody.
10. Pneumokokus
· Penyebab
penyakit : Pnemonia
· Waktu
pemberian : diberikan pada bayi berumur 2, 4, 6, bulan dan diulang pada umur
12-15 bulan.Interval antara dua dosis 4-8 minggu
· Efek
samping : Eritema, bengkak, indurasi dan nyeri di bekas tempat suntikanEfek
sistemik : demam, pusing, gelisah Reaksi berat seperti reaksi anafilaktik
jarang ditemukan Efek samping biasanya terjadi setelah dosis kedua namun tidak
berlangsung lama, akan menghilang dalam 3 hari.
11. Influenza
· Penyebab
penyakit : Influenza
· Vaksin
Influenza mengandung virus yang tidak aktif, diproduksi dari virus yang tumbuh
pada embrio ayam. Terdapat dua macam vaksin, yaitu whole-virus vaccine dan
split-virus vaccine.
· Jadwal
pemberian : diberikan pada anak sehat usia 6-23 bulan.
· Dosis:
untuk < 3 tahun 0. 25 ml dan untuk > 3tahun 0.5 ml.
· Efek
samping : efek samping minimal berupa ruam makula/papula, 9% menunjukan reaksi
lokal ringan dan transien serta 28% reaksi sistemik ringan.
· Kontra
indikasi: Individu dengan hipersensitif anafilaksis terhadap pemberian vaksin
influenza sebelumnya dan komponen vaksin seperti telur. Individu yang sedang
menderita penyakit demam akut yang berat Ibu hamil dan menyusui.
12. HPV
( Human Papilloma Virus)
· Penyebab
penyakit : Kanker serviks
· Terdapat
2 jenis vaksin HPV: vaaksin bivalen dan quadrivalen diberikan pada anak
perempuan sejak usia > 10 tahun Dosis 0.5 ml diberikan intramuskular pada
daerah deltoid.
· Efek
samping : Nyeri, reaksi kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan, Reaksi
sistemik : demam, nyeri kepala, dan mual.
E.
Kontra
Indikasi Pemberian Imunisasi
Menurut Mulyani, (2013) Ada tiga macam kontra indikasi
pemberian imunisasi yaitu:
a.
Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi
yang menunjukan tanda-tanda dan gejala AIDS sedangkan vaksin yang lain
sebaliknya diberikan
b.
anafilaksis atau reaksi hipersentivitas
yang hebat merupakan kontra indikasi yang mutlak terhadap dosis vaksin
berikutnya. Riwayat kejang demam dari panas > 38 derajat celsius merupakan
kontra indikasi pemberian DPT atau HB1 dan campak.
c.
jika orang tua sangat keberatan terhadap
pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit lebih baik jangan diberikan vaksin,
tetapi mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. PT. Rhineka CIpta, Jakarta.
_________, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Dinkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta.
Hidayat, 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Penerbit
Salemba Medika, Jakarta.
Huliana, A. Md.Keb, 2003, Perawatan Ibu Pasca
Melahirkan. Puspa Swara, Jakarta.
Kurniasih, dkk, 2006, Panduan Imunisasi, PT.
Gramedia, Jakarta.
Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan. PT.
Rhineka Cipta, Jakarta.
__________, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT.
Rhineka Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2001, Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta.
Wahyudin, dkk, 2005, Pengantar Pendidikan, Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta.
Unicef Org, 2006, Anak-Anak Yang Terabaikan,
Terlupakan, dan Tak Terjangkau, Saran Pers, Jakarta.
Info Sehat, 2006, Imunisasi, Jakarta.
Medicastore, 2006, Imunisasi, Jakarta.
1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar