keperawatan

Sabtu, 14 Maret 2015

hazne stikes piala sakti



SEMINAR KASUS
                                  
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN
G4 P3 A0 H4 GRAVID 4041 MINGGU + OBSERVASI INPARTU             + OBSITAS + JANIN TUNGGAL INTRA ATERM
DI RUANGAN KB IGD RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI

Description: [New+Picture.png]

OLEH:
KELOMPOK MATERNITAS II



              CI KLINIK                                                 CI AKADEMIK



 (  Yasmi S. Kep M. Kep  )                                 ( Ns. Yesi Maifita S. Kep )




PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN
PARIAMAN
2014/2015
KATA PENGANTAR
              Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Laporan Kasus Persalinan pada Ny. R dengan diagnosa G4 P3 A0 H4 Garvida 40-41 minggu + observasi inpartu + obesitas + janin tunggal intra aterm.
              Pada proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam – dalam nya kami sampaikan :
1.      Ibu Yasmi S. Kep M. Kep sebagai CI. KB IGD yang sudah membimbing kami.
2.      Ibu Ns. Yessi Maifita M. Kep sebagai pemebimbing akademik di RSAM Bukittinggi yang sudah membimbing kami.
3.      Uni – uni di KB IGD yang sudah memberikan kritik dan sarannya untuk seminar ini.
4.      Rekan – rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk seminar ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun penulisan nya. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang, kritik dan saran nya yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.
                                                                                    Bukittinggi, Januari  2014


                                                                                                   Kelompok II




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………      i
DAFTAR ISI……………………………………………………...............       iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………………………...      1
B.     Tujuan Masalah……………………………………………………..      2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.    Defenisi Intranatal care……………………………………………..
B.     Beberapa Istilah Yang Berhubungan Dengan Partus………………
C.     Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan………………………
D.    Tahap – tahap persalinan…………………………………………...
E.     Tiga faktor penting yang memegang peranan pada persalinan…......
F.      Bidang - bidang penurunan kepala janin……………………………
G.    Ukuran panggul……………………………………………………..
H.    Mekanisme Persalinan Normal………………………………………
I.       Hal yang terjadi selama proses persalinan…………………………..
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Kala I……………………………………………………................
B.     Kala II……………………………………………………...............
C.     Kala III…………………………………………………….............
D.    Kala IV……………………………………………………..............
E.     Pemeriksaan Penunjang…………………………………………….
F.      Table Diagnosa Keperawatan………………………………………
G.    Rencana Asuhan Keperawatan……………………………………..
BAB IV PENGKAJIAN INTRANATAL
A.    Data umum……………………………………………………......
B.     Data umum kesehatan……………………………………………..
C.     Data umum kebidanan…………………………………………….
D.    Riwayat persalianan sekarang……………………………………...
E.     Data psikososial…………………………………………………….
F.      Laporan persalinan………………………………………………...
G.    Analisa data…………………………………………………….....
H.    Rencana Asuhan Keperawatan……………....................................
I.       Catatan Perkembangan……………................................................
J.       Laporan partus normal ( Syair Obsetri ) ……………......................
K.    Tabel diagnose Kasus………………………………………………
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………….....
B.     Saran……………………………………………………................
DAFTAR PUSTAKA
























BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih cukup tinggi. Padahal jumlah pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di Indonesia cukup banyak. Asuhan Persalinan Normal ( APN ) diperlukan dalam metode ini karena merupakan masa kritis ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian pada masa nifas 24 jam pertama. ( Saifuddin. dkk, 2004 )
Mortalitas dan morbilitas pada wanita bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak produktifitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ribu ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin.( Saifuddin dkk, 2004 )
Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal masih sangat tinggi. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( 2005 ) angka kematian perinatal adalah 307 / 10.000 kelahiran hidup.
Data yang diperoleh oleh kementrian kesehatan profinsi sumtera barat pada tahun 2013 didapatkan jumlah ibu dengan yang persalinan normal sebanyak 27.534 jiwa. (Kemenkes, 2014)
Dari data yang diperoleh di Ruang KB IGD RSUD Dr. Ahmad Mochtar Bukitinggi, rata-rata ibu bersalin lebih kurang 30 orang setiap bulannya partus normal bersadarkan data yang di dapat dari laporan ruang KB IGD.Tetapi ada juga yang dilakukan dengan tindakan SC dikarenakan ada indikasi tertentu seperti Preeklamsi berat, Ketuban Pecah dini dan Letak sungsang pada janin.Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada pasien partus normal, didapatkan pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di Ruang KB IGD ini.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis tentang laporan kasus persalinan pada ibu bersalin normal.

B.  Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikan kepada ibu bersalin tentang Asuhan Persalinan Normal
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa mampu menjelaskan konsep yang terkait tentang  Intranatal Care.
b.      Mahasiswa mampu melakukan pengkjian  yang terkait tentang  Intranatal Care.
c.       Mahasiswa mampu melakukan pengkjian  yang terkait tentang  Intranatal Care.
d.      Mahasiswa mampu melakukan diagnosa keperawatan yang terkait tentang  Intranatal Care.
e.       Mahasiswa mampu melakukan rencana keperawatan yang terkait tentang  Intranatal Care.
f.       Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada klien persalianan normal.
g.      Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan yang terkait tentang  Intranatal Care.
h.      Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi keperawatan yang terkait tentang  Intranatal Care.
i.        Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan diagnosa G4 P3 A0 H4 Garvida 40-41 minggu + observasi inpartu + obesitas + janin tunggal intra aterm di KB IGD RSUD Dr. Ahmad Mochtar Bukittinggi.







BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.    Defenisi Intranatal Care
Intranatal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan / hamper cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. ( Sulaiman, 2004 )
Intranatal ( INC ) adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan / tanpa bantuan. (Bachtiar, 2006)
B.     Beberapa Istilah Yang Berhubungan Dengan Partus.
1.    Menurut cara persalinan.
a.       Partus normal disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayinya yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
b.      Partus abnormal yaitu persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut yang dinamakan dengan operasi Caesar.
2.    Menurut usia kehamilan nya.
a.       Abortus ( keguguran ) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup dan berat janin dibawah 1000 gram, usia kehamilan di bawah 28 minggu.
b.      Partus prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 – 36 minggu, janin dapat hidup tetapi permatur, berat janin antara 1000 – 2500 gram.
c.       Partus matures atau aterm ( cukup bulan ) adalah partus pada kehamilan 37 – 40 minggu, janin matur dan berat badan diatas 2500 gram.
d.      Partus post matures ( serotinus ) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir, janin disebut post matur.
e.       Partus presipaturus adalah partus yang berlangsung cepat mungkin di kamar mandi, di atas becak dan sebagainya.
f.       Partus percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalianan untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi sefalopelvik. ( Saifuddin, 2004 )
C.    Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan.
Adapun yang menyebabkan persalian belum benar, ada yang hanyalah teori – teori yang kompleks antara lain karena faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
1.      Teori penurunan hormon.
1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen, progesteron bekerja sebagai penegang otot – otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron menurun.
2.      Teori plasenta menjadi tua.
Menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim
3.      Teori distensi rahim
Rahim yang besar dan meregang menyebabkan iskemi otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter
4.      Teori iritasi mekanik dan induksi partus
Dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus franken hauser). Bila ganglion ini ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus. ( Haccer, 2004 )




D.    Tahap – tahap persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
1.      Kala I
Waktu untuk pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap 10 cm ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar.Darah berasal dari pecahan pembuluh darah sekitar kanalis servikalis.
Kala pembukaan terbagi dua 2 fase yaitu :
a.       Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.
b.      Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase
1)      Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan 4 jam
2)      Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
3)      Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
2.      Kala II
Pada kala II, his terkoordinir, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali, kepala janin telah turun masuk ruang panggul hingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggulyang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan, karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti BAB, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka perineum meregang, dengan his mengedan terpimpin akan dilahirkan kepala, diikuti oleh seluruh badan janin, kala II pada primi 1 ½  – 2 jam dan pada ½ - 1 jam.
3.      Kala III (kala pengeluaran janin)
 Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar, uterus tersa keras dengan fundus uteri setinggi pusat yang berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya beberapa dalam waktu 1 – 5 menit seluruh plasenta terlepas terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir, pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100 – 200 cc.
Ada 3 tanda-tanda lepasnya plasenta
1)      Perubahan ukuran dan bentuk uterus
2)      Tali pusat memanjang
3)      Semburan darah
Perasat-perasat untuk mengatahui lepasnya uri :
1)      Kustner
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas symphisi tali pusat ditegangkan, jika tali masuk berarti belum lepas, jika diam/maju berarti sudah lepas
2)      Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat berarti belum lepas, bila diam/turun berarti sudah lepas
3)      Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit, bila bergetar kembali berarti belum lepas, bila diam/turun berarti suda lepas
4.      Kala IV kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. ( Haccer, 2004 )
E.     Tiga faktor penting yang memegang peranan pada persalinan
1.      Kekuatan yang mendorong janin keluar (Power)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik (Anonim, 2010). His yang normal mempunyai sifat, seperti: kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient.
Timbulnya his adalah indikasi mulainya persalinan, apabila his yang timbul sifatnya lemah, pendek dan jarang maka akan mempengaruhi turunnya kepala dan pembukaan serviks atau yang sering disebut dengan inkoordinasi kontraksi otot rahim (Anonim, 2009). Keadaan inkoordinasi kontraksi otot rahim ini dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan atau pengusiran janin dari dalam rahim, pada akhirnya ibu akan mengalami kelelahan saat meneran dan partus lama karena tidak adanya kemajuan dalam persalinan.
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut, diafragma dan aksi dari ligamentum retundum. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul.
Selain itu faktor usia dan paritas juga mempengaruhi his dan tenaga meneran ibu saat persalinan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), menyatakan bahwa usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Jika dilihat dari sisi biologis manusia, masa manusia dibagi menjadi 3, yaitu: masa reproduksi muda usia< 20 tahun, masa reproduksi sehat usia 20-35 tahun dan masa mengakhiri kehamilan usia > 35 tahun (Siswosudarmo, 2001). Usia 20-35 tahun merupakan tahun terbaik wanita untuk hamil karena selain di usia ini kematangan organ reproduksi dan hormon telah bekerja dengan baik juga belum ada penyakit-penyakit degenerative seperti hipertensi, diabetes, serta daya tahan tubuh masih kuat (Anonim, 2009).
Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Tidak semua ibu dipastikan mengalami kemajuan persalinan yang tidak normal, akan tetapi pada sebagian wanita dengan usia yang masih muda organ reproduksinya masih belum begitu sempurna dan fungsi hormon-hormon yang berhubungan dengan persalinan juga belum sempurna pula. Ditambah dengan keadaan psikologis, emosional dan pengalaman yang belum pernah dialami sebelumnya dan mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak aktif, yang nantinya akan mempengaruhi lamanya persalinan sedangkan pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun diketahui kerja organ-organ reproduksinya sudah mulai lemah, dan tenaga ibu pun sudah mulai berkurang, hal ini akan membuat ibu kesulitan untuk mengejan yang pada akhirnya apabila ibu terus menerus kehilangan tenaga karena mengejan akan terjadi partus lama (Amuriddin, 2009).
2.      Faktor jalan lahir (passage): pinggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor.
Jalan lahir adalah jalan lahir yang akan dilalui oleh janin. Jalan lahir dibagi atas bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) dan bagian lunak yang terdiri dari otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen. Jalan lahir pada tulang terdiri dari tulang panggul yaitu os cixae di sebelah depan dan samping dan os sacrum dan os coccygeus di sebelah belakang. Os cixae terdiri dari 3 bagian yaitu ilium, ischium dan pubicum atau pubis (Saifuddin, 2002). Panggul ibu yang terlalu sempit atau gangguan penyakit pada tulang sehingga kepala bayi sulit untuk berdilatasi sewaktu persalinan.Faktor genetik, fisiologis dan ingkungan termasuk gizi mempengaruhi perawakan seorang ibu.Perbaikan gizi dan kondisi kehidupan juga penting karena dapat membantu mencegah terhambatnya pertumbuhan. ( Mochtar, 2004 )
Selain itu servik yang terlalu kaku juga dapat berdampak pada lambannya kemajuan persalinan karena akibat servik yang kaku akan menghambat proses penipisan portio yang nantinya akan berdampak pada lamanya pembukaan. Adanya tumor juga sangat berpengaruh terhadap proses lamanya persalinan. Jika terjadi tumor di organ reproduksi khususnya pada jalan lahir tentunya akan menghalangi proses lahirnya bayi sedangkan menurut Mochtar (1998) selain jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan yaitu segmen bawah rahim, serviks uteri dan vagina. Di samping itu, otot-otot jaringan ikat dan ligamen yang menyokong alat-alat urogenital juga sangat berperan pada persalinan.
3.      Faktor janin (passanger): janin dan plasenta
Faktor janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan karena besar dan posisinya Saifuddin (2002).Faktor janin biasanya terjadi kerena malpresentasi, malposisi dan janin besar. Bayi yang besar berkaitan dengan terjadinya malposisi dan malpresentasi, janin yang dalam keadaan malpresentasi dan malposisi kemungkinan besar akan menyebabkan partus lama atau partus macet. Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain verteks sedangkan malposisi merupakan posisi kepala janin relatif terhadap pelvis depan oksiput sebagai titik referensi. Pada kejadian malpresentasi kerja uterus kontraksinya cenderung lelah dan tidak teratur (Prawirohardjo, 2002).
Kepala janin terdiri dari tulang-tulang tengkorak (kranium) dan tulang dasar tengkorak (basis kranii) serta muka.Kranium terdiri dari 2 os parietalis, 2 os frontalis dan 1 os oksipitalis. Tulang ini berhubungan satu sama lain dengan membran yang memberi kemungkinan gerak bagi tulang-tulang tengkorak selama persalinan dan awal masa kanak-kanak. Batas antara tulang-tulang tersebut disebut sutura sedangkan antara sudut-sudut tulang disebut frontanel (ubun-ubun) (Syaifuddin, 2004).
 Letak janin dalam uterus terjadi pada proses adaptasi janin terhadap ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang 32 minggu, jumlah air ketuban relatif banyak sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa, dengan demikian janin dapat menempati diri dalam presentasi kepala. Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya malposisi di antaranya adalah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, placenta previa dan panggul sempit, juga dapat disebabkan oleh kelainan uterus dan kelainan letak uterus (Prawirohardjo, 2002).
F.     Bidang – bidang hodge atau bidang penurunan kepala janin.
Bidang Hodge adalah garis khayal dalam panggul untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala janin pada panggul. Diambil dari nama penemunya yaitu Hodge.
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1.      Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium.
2.      Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis.
3.      Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.
4.      Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus. ( Saifuddin, 2004 )
G.    Ukuran panggul
1.      Distantia spinarium
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26).
2.      Distantia cristarum
Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri (Ind. 26, Er.29).
3.      Conjugata externa (baudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung processus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20).
4.      Ukuran lingkar panggul
Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali melalu tempat-tempat yang sama di pihak lain. Ukuran-ukuran luar bias ditentukan dengan jangka panggul kecuali ukuran lingkar panggul yang diambil dengan pita pengukur (80-95 cm).
5.      Konjugata diagonalis (periksa dalam)
12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm
( FKUP Bandung, 2004 )
3.      Mekanisme persalinan normal
1.   Turunnya kepala
Bila his cukup kuat kepala akan turun, dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat terbagi atas dua keadaan :
a.       Sinklitismus anterior yaitu bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul
b.      Asinklitimus posterior : menurut litzman yaitu keadaan sebaliknya dari pada mekanisme turunya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior adalah lebih luas dibandingkan ruangan pelvis daerah anterior.
2.   Fleksi
Kepala janin memasuki ruangan panggul dengan ukuran paling kecil yakni dengandiameter suboksipito bregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkumsirkumferensi suboksipito bregmatikus (32 cm)/ sampai didasar panggul kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
3.   Rotasi ( Putaran Paksi Dalam )
Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intauterin disebabkan oleh his yang berulang-ulang.
4.   Defleksi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil dibawah simfisis, maka dengan suboksipot sebagai hipokmoklin, kepala akan mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his, vulva lebih tipis, anus membuka dinding rectum.
5.   Putaran paksi luar
Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. ( Haccer, 2004 )
4.      Hal – hal yang mungkin terjadi selama proses persalinan :
Episiotomy ( Perlukaan Jalan Lahir )
Episiotomy adalah prosedur dimana kulit antara vagina dan anus di potong untuk memperbesar jalan lahir sebelum proses persalinan. Episiotomi dilakukan untuk mencegah sobekan vagina selama melahirkan.
Pemotongan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a)      Pemotongan mediolateral miring turun menjauh dari vagina kedalam otot.
b)      Pemotongan garis tengah dibuat lurus kebawah antara vagina dan anus.
Luka episiotomy kemudian di jahit atau di tutup kembali setelah bayi dan plasenta lahir.
Dahulu episiotomy dilakukan secara rutin, namun tidak lagi saat ini.Banyak dokter dan beberapa studi klinik yang menunjukan bahwa episiotomy dilakukan untuk menghindari luka perineum yang lebih parah, tidak lagi diperlukan saat ini.Selain itu luka yang terjadi jadi mudah sembuh secara alami dibandingkan luka akibat episiotomy. ( Doenges, 2004 )










BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.  Kala I
a)      Pengkajian
1)      Anamnesa
a.       Nama, umur, dan alamat
b.      Gravida dan para
c.       Hari pertama haid terakhir (HPHT)
d.      Riwayat alergi obat
e.       Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer?Kapan pecahnya? Apakah keluar darah  pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan minum?Apakah ibu kesulitan berkemih?
f.       Riwayat kehamilan sebelumnya
g.      Riwayat medis lainnya seperti hipertensi, pernafasan
h.      Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau nyeri epigastrium)
i.        Pemeriksaan fisik
j.        Tunjukkan sikap ramah
k.      Minta mengosongkan kandung kemih
l.        Nilai keadaan umum, suasana hati, tingkat kegelisahan, warna konjungtiva, kebersihan, status gizi, dan kebutuhan cairan tubuh.
m.    Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk akurasi lakukan pemeriksaan TD dan nadi diantara dua kontraksi.
n.      Pemeriksaan abdomen
o.      Menentukan tinggi fundus
p.      Kontraksi uterus
q.      Palpasi jumlah kontraksi dalam 10 menit, durasi dan lamanya kontraksi
r.        Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)
s.       Menentukan presentasi (bokong atau kepala)
t.        Menentukan penurunan bagian terbawah janin
u.      Pemeriksaan dalam
v.      Nilai pembukaan dan penipisan serviks
w.    Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga panggul
x.      Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya
B.  Kala II
A.    Pengkajian
1.      Aktivitas /istirahat
a.         adanya kelelahan, ketidak mampuan melakukan dorongan  sendiri/ relaksasi.
b.        Letargi.
c.         Lingkaran hitam di bawah mata.
2.      Sirkulasi: tekanan darah dapat meningkat 5-10mmHg diantara kontraksi.
3.      Integritas Ego
a.         Respon  emosional dapat meningkat.
b.        Dapat merasa kehilangan control atau kebalikannya seperti saat ini klien terlibat mengejan secara aktif.
4.      Eleminasi.
a.    Keinginan untuk defikasi, disertai tekanan intra abdominal dan tekanan uterus.
b.    Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan.
c.    Distensi kandung kemih mungkin ada , dengan urine dikeluarkan selama upaya mendorong.
5.      Nyeri/ Ketidak nyamanan
a.    Dapat merintih/ meringis selama kontraksi.
b.    Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat.
c.    Melaporkan rasa terbakar/ meregang dari perineum.
d.   Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong.
e.    Kontraksi uterus kuat terjadi  1,5 – 2 mnt masing-masing dan berakhir  60-90 dtk.
f.     Dapat melawan kontraksi , khususnya bila tidak berpartisipasi dalam kelas kelahiran anak.
6.      Pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan.
7.      Keamanan
a.    Diaforesis  sering terjadi.
b.    Bradikardi janin dapat terjadi selama kontraksi
8.      Sexualitas
a.    Servik dilatasi penuh( 10 cm) dan penonjolan 100%.
b.    Peningkatan penampakan perdarahan vagina.
c.    Penonjolan rectal/ perineal dengan turunnya janin.
d.   Membrane mungkin rupture pada saat ini bila masih utuh.
e.    Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi.
f.     rowning  terjadi, kaput tampak tepat sebelum kelahiran pada presentasi  vertex
C.  kala III
A.    Pengkajian
Setelah janin lahir, tinggi fundus uteri setinggi pusat, pelepasan plasenta ada dua macam yaitu :
a)      Schule
pelepasan plasenta dimulai dari bagian bawah plasenta tidak ada perdarahan sebelum plasenta lahir, ada perdarahan setelah plasenta lahir.
b)      Duncan
Pelepasan plasenta dari pinggir plasenta bagian lateral ada perdarahaan sedikit – sedikit.
B.     Data umum
Ibu kelelahan, pucat, sianosis, tekanan darah lebih dari 100/10 mmhg, kemungkinan sock, nyeri abdomen, mules, pusing, tremor dan kedinginan.


C.     Data obstetric
Perubahan uterus (discoid-globular).Uterus bundar dank eras, keadaan kandung kemih penuhbatau kosong, perdarahaan vagina, normalnya 250 – 300 ml, janin lahir efisiotomi.
D.  Kala IV
A.    Pengkajian
Data umum yang di kaji adalah kelelahan, pucat, sianosis, TD, RR, S dan keadaan psikologis ibu gembira atau sedih, kecewa, kesepian ibu dan suami.Uterus : kontraksi, posisi, tinggi fundus, Kandung kemih, Lokea, Perineum,
E.  Pemeriksaan penunjang
1)      Laboratorium
§  darah (HB, Gol darah, Glukosa)
§  Urine (tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
§  pemeriksaan swal (lender vagina dan servik)
2)      USG
§   Jenis kelamin
§  Taksiran kelahiran, TBJ, jumlah cairan amnion
F.   Tabel Diagnosa keperawatan
No
Kala
Diagnosa Keperawatan
1
Kala I
1.      Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2.      Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy akibat peningkatan metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan.
3.      Cemas b.d krisis situasional akibat proses persalinan
2
Kala II
1.        Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi dan pola kontraksi
2.        Resiko infeksi maternal berhubungan prosedur invasive berulang  persalinan yang lama atau pecah ketuban
3.        Risiko terhadap kerusakan integritas  kulit / jaringan b/d pencetusan persalinan, pola kotraksi hipertonik, janin besar.

3
Kala III
1.        Resiko cidera material berhubungan posisi selama melahirkan dan keselitan dalam plasenta
2.        Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan respon fisiologis setelah melahirkan
3.        Risiko infeksi b/d trauma jaringan, sisa plasenta yang tertahan.

4
Kala IV
1.       Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis
2.       Perubahan proses keluarga berhubungan dengan tranmisi .peningkatan perkembangan anggota keluarga.
3.       Kekurangan volume cairan b/d kelelahan / kegagalan miometri dari mekanisme homeostatic.
                      








BAB IV
PENGKAJIAN INTRANATAL
                                                                                                             
A.    Data umum
Inisial klien                    : Ny. K
Umur                             : 32 tahun
Alamat                           : ladang kibaran
Pekerjaan                       : Ibu RT
Suku bangsa                  : Minang
Status perkawinan         : Kawin
Pendidikan terakhir       : SMP
Tanggal masuk               : 23 – 12 – 2014
Tanggal pengkajian        : 25 – 12 - 2014 

Nama Suami                  :Tn. L
Umur                             : 35 tahun
Pekerjaan                       : wiraswasta

B.     Data umum kesehatan
1.      Tinggi badan  / berat badan          : 168 cm / 80 kg
2.      Berat badan sebelum hamil           : 67 kg
3.       Masalah kesehatan kehamilan      
pada saat pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah selama kehamilan.
4.      Obat – obatan
Klien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat – obatan selama kehamilan.Hanya vitamin untuk bumil.
5.      Alergi (obat / makanan / bahan tertentu)
klien mengatakan tidak ada alergi baik terhadap obat-obatan maupun makanan.
6.      Diet khusus
Klien mengatakan tidak ada melakukan diet khusus selama masa kehamilan
7.      Kien tidak ada menggunakan gigi tiruan, kaca mata, lensa kontak dan alat dengar.
8.      Eliminasi
1)      Frekuensi BAK 3X dalam sehari dan tidak ada klien tidak ada masalah dalam buang air kecil
2)      Frekuensi BAB ± 1X dalam sehari dan tidak ada masalah dalam buang besar
9.      Intake output
1)      Intake 250 ml
2)      Output 150 ml
10.  Kebiasaan waktu tidur
Klien mengatakan tidur ± 8 jam dalam sehari yaitu pagi dan malam hari.
C.    Data umum kebidanan
1.      Klien mengatakan kehamilan sekarang  direncanakan
2.      Status obstetrikus  : G3     P2        A0       H2
3.      HPHT        :           16 - 03 - 2014taksiran partus 23 -12 - 2014
4.      Jumlah anak di rumah
No
Tahun
Cara lahir
BB anak
Keadaan
1
2003
Spontan
2900
Sehat
2
2011
Spontan
3100
sehat

5.      Klien mengatakan tidak adatidak pernah mengikuti kelas prenatal selama kehamilan
6.      Klien mengatakan melakukan control kehamilan hanya 3 kali yaitu pada kehamilan 2 bulan 6 bulan dan 8 bulan
7.      Klien mengatakan tidak ada mengalami masalah selama kehamilan baik kehamilan yang sekarang mauoun kehamilan sebelumnya.
8.      Klien mengatakan setelah melahirkan akan merencanakan melakukan KB.
9.      Klien mengatakan setelah bayinya lahir, klien mengharapkan suami dan keluarga yang lain membantu klien sampai benar-benar kuat setelah melahirkan.
D.    Riwayat Persalinan Sekarang
1.      Mulai persalinan (kontraksi/pengeluaran pervaginam) :
Tanggal/jam : 25-12-2014 Jam 14.00
2.      Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya kekuatan :
Klien mengatakan ada kontraksi 3x dalam 10 menit. (35-40)
3.      Frekuensi dan kualitas denyut jantung janin :
Denyut jantung janin terdengar 142x/i.
4.      Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah menjalar ke belakang
5.      Pemeriksaan fisik :
1.      Kenaikan BB selama kehamilan ±13 kg
2.      Tanda-tanda vital :
TD : 110/60 mmHg
N    : 81x/i
S     : 36,5˚C
R     : 21x/i
3.      Kepala
a.       Tidak ada ketombe
b.      Rambut klien keriting dan berwarna hitam
c.       Tidak ada jejas dan udem
d.      Tidak ada bekas jahitan
4.      Mata
a.       Simetris kiri dan kanan
b.      Sclera tidak ikterik
c.       Konjungtiva tidak anemis
d.      Reflek pupil baik
e.       Fungsi penglihatan klien baik

5.      Hidung
a.       Letak simetris
b.      Sputum nasal ada
c.       Tidak ada secret
d.      Tidak ada pholip
e.       Fungsi penciuman klien baik
6.      Telinga
a.       Simetris kiri dan kanan
b.      Tidak ada serumen
c.       Tidak ada benjolan
7.      Mulut & Gigi
a.       Mukosa bibir kering
b.      Tidak ada stomatitis
c.       Tidak ada karies dentist
d.      Gigi klien lengkap
e.       Fungsi pengecapan klien baik
8.      Leher
a.       Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
b.      Tidak ada kaku kuduk
c.       Nadi karotis teraba
9.      Payudara
a.       simetris kiri dan kanan
b.      Putting susu ibu menonjol keluar
c.       Areola mamae klien menghitam
d.      tidak ada masa
e.       Tidak ada benjolan
f.       Tidak ada nyeri
10.  Thorax
Jantung
I : iktus kordis tidak terlihat
Tidak ada bulging precordial (daerah pericardial yg lebih menonjol dari dinding dada)
P : iktus cordis teraba di RIC ke 5
P : bunyi pekak yaitu di antara iga ke 2 sampai ke 5
A : bunyi jantung regular

Paru
I : pergerakan dinding dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Tidak ada kelainan yang abnormal
P : tidak ada nyeri
Fremitus kiri dan kanan
P : resonansi
A : bunyi nafas vesikuler
Tidak ada ronchi/wheezing

11.  Abdomen
Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan, kontraksi baik, tidak ada jejas, terdapat strie.
Palpasi : L1 : fundus uteri teraba 2 jari dibawah pusat , teraba massa, bulat.
L2 : teraba tahanan besar di pada bagian perut ibu sebelah kanan terdapat punggung janin, dan bagian perut ibu sebelah kiri teraba kecil-kecil terdapat ekstremitas janin.
L3 : teraba massa bulat, keras
L4 : divergen
Auskultasi : Djj 140 x/i
6.      Pemeriksaan dalam pertama :
Hasil Vt 4 cm, Portio Lunak, ketuban (+)
Ketuban utuh pecah tanggal 25 – 11 – 2014 warna jernih.
E.     Data Psikososial
1.    Penghasilan keluarga setiap bulan Rp. 1.500.000
2.      Klien mengatakan sangat senang dengan kehamilan sekarang apalagi bayinya lahir dengan selamat, berjenis kelamin perempuan karna dua orang anaknya sebelumnya laki-laki
3.      Suami klien mengatakan juga sangat senang dengan kehamilan istrinya sekarang
F.     Laporan Persalinan
I.       Pengkajian Awal
Tanggal Pengkajian : 25-12-2014                    Jam : 14.00 WIB
Tanda-tanda vital     :
TD : 110/60 mmHg                 S : 36,5˚C
N   : 81x/I                                R : 21x/i
Pemeriksaan Palpasi Abdomen :
Fundus uteri teraba 3 jari di bawah Px, Puki, Kepala Bdp
Hasil Pemeriksaan dalam :
Vt 4 cm, Portio lunak, persentasi kepala, ketuban utuh, penurunan kepala HIII.
Dilakukan klisma :
Tidak ada
Perdarahan pervaginaan :
Ada, karena ada kontraksi uterus.
Kontraksi uterus :
Baik, terjadi 3x dalam 10 menit
DJJ :
142x/i
Status janin :
Baik, jumlah 1
II.    Kala Persalinan
KALA I
Mulai persalinan tanggal : 25-12-2014                        Jam : 18.00 WIB
Tanda gejala :
Perut terasa sakit, vagina keluar banyak air
TTV :
TD : 110/60 mmHg                 S : 36,5˚C
N   : 81x/I                                R : 21x/i
Lama kala 1 : 5 jam
Keadaan psikososial :
Klien mau bekerjasama dalam proses persalinan bayinya dan merasakan nyaman dalam proses persalinan.
Tindakan :
Memberikan teknik nafas dalam dan rasa nyaman kepada klien
Pengobatan :
Kloen terpasang infus RL di tangan sebelah kiri kolf  1  dengan drip oxitocin 1 ampul
Intake 50 ml
Output 100 ml
KALA II
Kala II mulai tanggal 26-12-2014                   Jam : 14.00 WIB
Lama kala II : 2 jam
Tanda gejala :
Klien tampak gelisah, keluar air dari vagina semakin banyak
Jelaskan upaya meneran :
Mengajarkan cara meneran pada pasien agar memudahkan dalam persalinan
Tindakan : menolong ibu dalam persalinan dan episiotomy.
Catatan kehamilan :
Bayi lahir jam 14.50 WIB
Nilai apgar 6/7
Perineum : tidak utuh, terjadi episiotomy
Banding ibu dan bayi : Saat bayi lahir diletakan diatas perut ibu.
TTV : TD : 110/70 mmHg
                        N  : 84x/i
                        S  : 36,8˚C
                        R  : 21X/I
Pengobatan : oxitocin 1 amp di berikan melalui injeksi bolus
                                 Postpargin 1 amp di berikan melalui injeksi bolus
Tindakan : Heacting Perineum
KALA III
1.      Tanda dan gejala         : pasien merasa nyaman.
2.      Plasenta lahir jam        : 14.30
3.      Cara lahir plasenta       : setelah bayi lahir dan sampai proses keluarnya plasenta dan dilakukan pemeriksaan plasenta apakah plasenta yang dilahirkan lengkap atau masih ada yang keluar. Berlangsung selama 30 menit.
4.      Karakteristik plasenta  : plasenta letaknya didepan atau dibelakang dinding uterus agak keatas kearah fundus uteri. Plasenta berbentuk bundar atau hamper bundar dengan diameter 15 – 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm dan beratnya rata – rata 500 gram, jumlah celah pada plasenta 20 kotiledon, panjang tali pusat 65 cm.
5.      Keadaan psikososial    : klien mau bekerja sama dalam proses pengeluaran plasenta.
6.      Tindakan         : nmelakukan proses pengeluaran plasenta hingga bersih dan tidak ada yang tersisa
7.      Intake 50 ml
8.      Output : 150 ml.
KALA IV
1.    Mulai jam        : 15.00
2.    Tanda – tanda vital:
a.    TD 120/80 Mmhg
b.   N 78X/i
c.    R 18 x/i
d.   S 36,5
3.    Keadaan uterus :perut teraba lembek, TFU 2 jari bawah pusat.
4.    Pendarahan 500 cc, karakteristik merah tua.
5.    Tindakan : memantau pendarahan dan tinggi fundus.
6.    Intake : 20 ml
7.    Output : 75 ml
Bayi
1.      Bayi lahir pada tanggal 26 – 12 – 2014 jam 14.50
2.      Jenis kelamin perempuan.
3.      Nilai APGAR 6/7
4.      Berat / PB Bayi 3100 / 50 cm
5.      Karakteristik bayi : bayi lahir dengan anggota tubuh lengkap dan jalan lahir menangis
6.      Lingkar kepala : 30 cm
7.      Lingkar dada : 34 cm
8.      Suhu 36,2
9.      Anus berlubang.
10.  Perawatan tali pusat : membersihkan tali pusat dan beri alcohol pakai kasa.
11.  Perawatan mata : mata normal dan dilakukan perawatan mata dengan cara membersihkan mata dari yang terdalam hingga yang terdekat.
















G.    Analisa Data Kala I
No
Data
Etiologi
Masalah
1
DS:
1.    Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah menjalar ke belakang.
DO :
1.           Ibu tampak meringis,
2.           Memegang tangan perawat saat kontraksi
3.           Ibu tampak mengelus – ngelus pinggang.
4.           Ttv :
TD : 130/80
N  : 78 x/i
S   : 37 C
R  : 16 x/i
5.           Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan 38 – 39 minggu, kontraksi baik, tidak ada jejas, terdapat strie.
Palpasi : L1 : fundus uteri teraba 2 jari dibawah pusat , teraba massa, bulat.
L2 : teraba tahanan besar di pada bagian perut ibu sebelah kanan terdapat punggung janin, dan bagian perut ibu sebelah kiri teraba kecil-kecil terdapat ekstremitas janin.
L3 : teraba massa bulat, keras
L4 : divergen
Auskultasi : Djj 140 x/i

6.           Pembukaan servik 4 cm
7.           Ketuban masih utuh
8.           Portio masih tebal
9.           Pelepasan darah dan lender (+)
10.       Mengobservasi his dalam 10” ada 4x his lamanya 45”
11.       Djj 136x/i
12.       Dianjurkankan memerengkan kekiri
13.       Mengobservasi his : dalam 10 ada 4x his lamanya 45’’
14.       Djj 140 x/i
15.       Ibu merasakan keluar air, ternyataair tesebut air ketubanyang sudah pecah.

Kontraksi Uterus
Nyeri


Analisa Data Kala II
No
Data
Etiologi
Masalah
1
DS :
1.        Ibu mengatakan nyeri perut semakin bertambah.
2.        Ibu mengatakan ingin buang air besar.
DO :
1.        Ibu meringis kesakitan.
2.        Ibu berusaha mengedan.
3.        Ibu banyak berkeringat
4.        Pembukaan lengkap
5.        Terdapat episiotomi 4 cm pada vagina

tekanan mekanik pada bagian presetansi

Gangguan rasa  nyaman nyeri
2
DS :
1.           Ibu mengatakan perut sakit.
2.           Ibu mengatakan nyeri pada perineum
DO :
1.        Ibu tampak pucat.
Ibu tampak kelelahan.
2.        Ibu tampak meringis.
3.        Ibu berkeringat banyak
4.        Jumlah darah yang keluar 400 ml
prosedur invansif berulang
Resiko infeksi maternal








Analisa Data Kala III
No
Data
Etiologi
Masalah
1
DS :
1.      Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah.
2.      Ibu mengatakan nyeri tak tertahan kan.
DO :
1.      Ibu tampak meringis.
2.      Ibu tampak meneran
3.      Ibu tampak pucat
4.      TFU : 3 jari
5.      dibawah pusat
6.      Perdarahan 250 ml
7.      setelah bayi lahir dan sampai proses keluarnya plasenta dan dilakukan pemeriksaan plasenta apakah plasenta yang dilahirkan lengkap atau masih ada yang keluar. Berlangsung selama 30 menit
Respon fisiologis saat melahirkan
Nyeri
2
DS:
1.    Ibu mengatakan merasa kelelahan
2.    Ibu mengatakan merasa haus.
DO :
1.    Ibu tampak lelah.
2.    Ibu tampak letih.
3.    Ibu tampak meringis.
4.    Skala nyeri klien 5
5.    Ttv  :
TD : 130/70
N  : 87 x/i
R  : 21 x/i
S : 36,5 %
6.    plasenta letaknya didepan atau dibelakang dinding uterus agak keatas kearah fundus uteri. Plasenta berbentuk bundar atau hamper bundar dengan diameter 15 – 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm dan beratnya rata – rata 500 gram, jumlah celah pada plasenta 20 kotiledon, panjang tali pusat 65 cm
posisi selama melahirkan
Resiko cedera (maternal)


Analisa Data Kala IV
No
Data
Etiologi
Masalah
1
DS :
1.     Klien mengatakan nyeri pada vagina dan nyeri pada bagian bawah perut.
DO :
1.     Klien tampak meringis
2.     Raut wajah tampak tegang.
3.     Tampak robekan pada perineum.
4.     adanya luka episiotomy dengan pangjangnya 4 cm .
Trauma mekanisme
Nyeri
2
DS :
1.    Klien mengatakan merasa haus
2.    Klien mengatan ingin minum.
DO :
1.         Klien tampak kelelahan.
2.         Klien tampak berkeringat banyak.
3.         Klien tampak gelisah
4.         Intake : 20 ml
5.         Output : 75 ml
6.         Intake kala I – IV : 120 ml + cairan RL 150 ml = 270 ml
7.         Output kala I – IV : 325 ml
Intake dan output tidak adekuat
Kekurangan volume cairan



















H.    Laporan Partus Normal
“SYAIR OBSETRI”
Nama Klien     : Ny K
Status Obsetri  : Partus Normal Dengan Cara Spontan G3 P2 A0 H2


Hari / Tanggal / Jam
Keterangan
Selasa
23 – 12 – 2014
Jam 14.00















Jam 16.30









































17.00
Klien masuk KB IGD RSUD Dr. Ahmad Mochtar Bukittinggi dengan keluhan nyeri perut bawah tembus ke belakang, keluar lender sejak jam 11.00
Pengkajian dimulai jam 14.15 oleh Dr. Nelfi dengan Hasil :
1.      Pembukaan serviks 4 cm
2.      Ketuban masih utuh
3.      Portio masih tebal dan lunak.
4.      Darah dan lendir (+)
Pemeriksaan Luar :
1.      TFU 3 jari di bawah Px
2.      Situs anak memanjang
3.      Punggung kiri
4.      Turunnya bagian terendah (BDP)
5.      Djj 136 x/i
6.      Ibu disuruh miring kiri
Dilakukan pemeriksaan ulang oleh Dr. Nelfi :
1.      Pembukaan servik 4 cm
2.      Ketuban masih utuh
3.      Portio masih tebal
4.      Pelepasan darah dan lender (+)
5.      Mengobservasi his dalam 10” ada 4x his lamanya 45”
6.      Djj 136x/i
7.      Dianjurkankan memerengkan kekiri
8.      Mengobservasi 3x dalam 10 menit.
9.      Djj 140 x/i
10.  Ibu merasakankeluar air, ternyataair tesebut air ketubanyang sudah pecah.
Akhir kala I
1.         pada saat ibu sudah merasakan ingin BAB, dia merasakan adanya dorongan untuk meneran, ada tekanan pada anus, perineum meninjol, dan vulva terbuka.
2.         Menyiapkan dan memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan siap pakai
3.         Memakai celemek plastic
4.         Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan
5.         Mencu tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan dikeringkan dengan handuk, memakai sarung tagan DTT pada tangan kanan untuk pemeriksaan dalam
6.         Mengambil spoit dengan tangan kanan yang telah dipakai sarung tangan, isi dengan oxytocin 1 amp dan diletakkan dalam posisi terbalik dalam wadah DTT
7.         Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas cbok dengan gerakkan dari vukva ke perineum.
8.         Intake : 50 ml
9.         Output : 100 ml

Kala II
1.      Melakukan pemeriksaan dalam, hasilnya pembukaan lengkap (10 cm), putaran paksi dalam selsasai, ketuban (-), penurunan kepala H III –IV
2.      Mencelupkan tangan kanan dalam larutan klorin 0,5 % membuka sarung tangan  dalam keadaan terbalik dan merendamnya kedalam larutan klorin 0,5%
3.      Memeriksa denyut jamtung janin, hasilnya 144x/i
4.      Memberitahukan ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan baik dn meminta ibu untuk meneran saat ada his.
5.      Memimpin ibu meneran saat his dan terus memerikan dukunga atas usaha ibu beristirahat dan bila tak ada his.
6.      Saat kepala tampak di vulva ± 5 – 6 cm, pasang sarung pada perut ibu
7.      Meletakkan duk steril di bokonh ibu
8.      Membuka tutup partus set
9.      Memakai sarung tanagn pada kedua tangan
10.  Pada asaat sub oxyput tampak dibawah syimphisis tangan kanan ibu.



Kala III         
1.      Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal / ganda
2.      Memberi tahu ibu untuk di suntik
3.      Menyuntikan oxytoxin 1 ampul
4.      Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm
5.      Jika tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa adanya kemajuan plasenta
6.      Saat plasenta tampak pada vulva, memegang plasenta dengan kedua tangan dan melakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
7.      Intake : 50 ml
8.      Output : 150 ml
Kala IV                       
1.      segera setelah plasenta lahir lakukan message fundus uteri.
2.      Memeriksa apakah ada robekan jalan lahir yang menimbulkan perdarahan
3.      Memeriksa kelengkapan plasenta
4.      Memasukan plasenta ke dalam kantong plastic.
5.      Setelah itu perawatan tali pusat bayi dilanjutkan dengan mengikat tali pusat 1 cm, dari umbilicus dan simpul mati.
6.      Melepaskan klem yang ada pada tali pusat
7.      Membungkus kembali bayi dan di berikan kepada ibunya.
8.      Semua peralatan di bersihkan.
9.      Memcuci tangan dengan air mengalir dan sabun
10.  Intake : 20 ml
11.  Output : 75 ml
Observasi kala IV
1.      Ttv  :
TD : 130/70
N  : 87 x/i
R  : 21 x/i
S : 36,5 %
2.      TFU : 2 jari dibawah pusat
3.      Kontraksi : baik
4.      Lochea rupra

















I.       Daftar table diagnosa kasus pada Tgl 26 – 12 - 2014
No
Kala
Diagnosa Keperawatan
1
Kala I
1.      Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2
Kala II
1.      Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi
2.      Resiko infeksi maternal berhubungan dengan prosedur invasive berulang  persalinan yang lama
3
Kala III
1.      Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan respon fisiologis setelah melahirkan
2.      Resiko cidera material berhubungan dengan posisi selama melahirkan
4
Kala IV
1.      Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis
2.      Kekurangan volume cairan b/d kelelahan
                      














BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Saifuddin,2002).Post portum/ masa nifas dibagi dalam 3 periode (Mochtar, 1998) yaitu puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan, purperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya mencapainya 6 – 8 minggu dan remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai komplikasi.
1.    Pengkajian intranatal
a)   Data umum
Inisial klien                    : Ny. K
Umur                             : 32 tahun
Alamat                           : ladang kibaran
Pekerjaan                       : Ibu RT
Suku bangsa                  : Minang
Status perkawinan         : Kawin
Pendidikan terakhir       : SMP
Tanggal masuk               : 23 – 12 – 2014
Tanggal pengkajian        : 25 – 12 - 2014 

Nama Suami                  :Tn. L
Umur                             : 35 tahun
Pekerjaan                       : wiraswasta
b)   Data umum kesehatan
1.    Tinggi badan  / berat badan       : 168 cm / 80 kg
2.    Berat badan sebelum hamil        : 67 kg
3.    Masalah kesehatan kehamilan   
pada saat pengkajian klien mengatakan tidak ada masalah selama   kehamilan.
4.    Obat – obatan
Klien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat – obatan selama kehamilan.Hanya vitamin untuk bumil.
5.    Alergi (obat / makanan / bahan tertentu)
klien mengatakan tidak ada alergi baik terhadap obat-obatan maupun makanan.
6.    Diet khusus
Klien mengatakan tidak ada melakukan diet khusus selama masa kehamilan
7.    Kien tidak ada menggunakan gigi tiruan, kaca mata, lensa kontak dan alat dengar.
8.    Eliminasi
a)    Frekuensi BAK 3X dalam sehari dan tidak ada klien tidak ada masalah dalam buang air kecil
b)   Frekuensi BAB ± 1X dalam sehari dan tidak ada masalah dalam buang besar
9.    Intake output
3)      Intake 250 ml
4)      Output 150 ml
10.     Kebiasaan waktu tidur
Klien mengatakan tidur ± 8 jam dalam sehari yaitu pagi dan malam hari.
c)    Data umum kebidanan
11.     Klien mengatakan kehamilan sekarang  direncanakan
12.     Status obstetrikus        : G3     P2        A0       H2
13.     HPHT  :           16 - 03 - 2014taksiran partus 23 -12 - 2014
14.     Jumlah anak di rumah
No
Tahun
Cara lahir
BB anak
Keadaan
1
2003
Spontan
2900
Sehat
2
2011
Spontan
3100
sehat

15.     Klien mengatakan tidak adatidak pernah mengikuti kelas prenatal selama kehamilan
16.     Klien mengatakan melakukan control kehamilan hanya 3 kali yaitu pada kehamilan 2 bulan 6 bulan dan 8 bulan
17.     Klien mengatakan tidak ada mengalami masalah selama kehamilan baik kehamilan yang sekarang mauoun kehamilan sebelumnya.
18.     Klien mengatakan setelah melahirkan akan merencanakan melakukan KB.
19.     Klien mengatakan setelah bayinya lahir, klien mengharapkan suami dan keluarga yang lain membantu klien sampai benar-benar kuat setelah melahirkan.
d)   Riwayat Persalinan Sekarang
a)    Mulai persalinan (kontraksi/pengeluaran pervaginam) :
Tanggal/jam : 25-12-2014 Jam 14.00
Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya kekuatan :
Klien mengatakan ada kontraksi 3x dalam 10 menit. (35-40)
b)   Frekuensi dan kualitas denyut jantung janin :
Denyut jantung janin terdengar 142x/i.
c)    Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah menjalar ke belakang
d)   Pemeriksaan fisik :
1.      Kenaikan BB selama kehamilan ±13 kg
2.      Tanda-tanda vital :
TD : 110/60 mmHg
N    : 81x/i
S     : 36,5˚C
R     : 21x/i
3.      Kepala
1)      Tidak ada ketombe
2)      Rambut klien keriting dan berwarna hitam
3)      Tidak ada jejas dan udem
4)      Tidak ada bekas jahitan
4.      Mata
1)        Simetris kiri dan kanan
2)        Sclera tidak ikterik
3)        Konjungtiva tidak anemis
4)        Reflek pupil baik
5)        Fungsi penglihatan klien baik
5.      Hidung
1)      Letak simetris
2)      Sputum nasal ada
3)      Tidak ada secret
4)      Tidak ada pholip
5)      Fungsi penciuman klien baik
6.      Telinga
1)      Simetris kiri dan kanan
2)      Tidak ada serumen
3)      Tidak ada benjolan
7.      Mulut & Gigi
1)      Mukosa bibir kering
2)      Tidak ada stomatitis
3)      Tidak ada karies dentist
4)      Gigi klien lengkap
5)      Fungsi pengecapan klien baik
8.      Leher
1)      Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
2)      Tidak ada kaku kuduk
3)      Nadi karotis teraba
9.      Payudara
1)      simetris kiri dan kanan
2)      Putting susu ibu menonjol keluar
3)      Areola mamae klien menghitam
4)      tidak ada masa
5)      Tidak ada benjolan
6)      Tidak ada nyeri
10.  Thorax
Jantung
I : iktus kordis tidak terlihat
Tidak ada bulging precordial (daerah pericardial yg lebih menonjol dari dinding dada)
P : iktus cordis teraba di RIC ke 5
P : bunyi pekak yaitu di antara iga ke 2 sampai ke 5
A : bunyi jantung regular
Paru
I : pergerakan dinding dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Tidak ada kelainan yang abnormal
P : tidak ada nyeri
Fremitus kiri dan kanan
P : resonansi
A : bunyi nafas vesikuler
Tidak ada ronchi/wheezing
11.  Abdomen
       Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan, kontraksi baik, tidak ada jejas, terdapat strie.
       Palpasi : L1 : fundus uteri teraba 2 jari dibawah pusat , teraba massa, bulat.
L2 : teraba tahanan besar di pada bagian perut ibu sebelah kanan terdapat punggung janin, dan bagian perut ibu sebelah kiri teraba kecil-kecil terdapat ekstremitas janin.
L3 : teraba massa bulat, keras
L4 : divergen
       Auskultasi : Djj 140 x/i
12.  Pemeriksaan dalam pertama :
Hasil Vt 4 cm, Portio Lunak, ketuban (+)
Ketuban utuh pecah tanggal 25 – 11 – 2014 warna jernih.
2.    Daftar table diagnosa kasus pada Tgl 26 – 12 - 2014
No
Kala
Diagnosa Keperawatan
1
Kala I
2.      Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2
Kala II
3.      Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi
4.      Resiko infeksi maternal berhubungan dengan prosedur invasive berulang  persalinan yang lama
3
Kala III
3.      Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan respon fisiologis setelah melahirkan
4.      Resiko cidera material berhubungan dengan posisi selama melahirkan
4
Kala IV
3.      Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis
4.      Kekurangan volume cairan b/d kelelahan
                      

B.   Saran
a.    Pasien
Diharapkan pasien dapat memahami pengertian, penyebab, klasifikasi, fisiologi dan penatalaksanaan pada saat post partum .
b.   Perawat
Diharapkan kepada perawat dapat menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerja untuk perawatan pasien dengan post partum.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Abdul bari Saifudin, 2003. Buku Panduan Pratis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
2.      Bagian Obsetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 2004. Obsetri Fisiologi Bandung : Element.
3.      Doenges M. E. 2004. Rencana Perawatan Maternal / Bayi, Edisi 2. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran , EGC.
4.      Hacer / More. 2004. Buku Acuan Nasionan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Penerbit Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
5.      Mochtar Rustam. 2007. Sinopsis Obsetri : Obsetri Fisiologi, Obsetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, Editor : Delfi Lutan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran : EGC.
6.      Mary Hamilton, Persis. 2001. Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
7.      Saifuddin, AB. Dkkm. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal. Edisi I Catatan I. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
8.      Sarwono, 1999. Ilmu Bedah Kebidanan, Yayasan Sarwono, Jakarta.

1 komentar:

  1. terimakasih banyak udah share... :)

    http://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-kanker-serviks/

    BalasHapus