keperawatan

Sabtu, 14 Maret 2015

haznel stikes piala sakti



SATUAN ACARA PENYULUHAN
                                           
Pokok Bahasan           : Keperawatan maternitas
Sub Pokok Bahasan    : Tentang vulva hygiene pada pasien post partum
Hari/Tanggal               :
Sasaran                        : Pasien
Penyuluhan                 : Mahasiwa/i Profesi Ners STIKES Piala Saki Pariaman
Tempat                        : Ruang Rawat Gabung Kebidanan

BAB I
LATAR BELAKANG

  1. Latar Belakang
Alat reproduksi merupakan bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di dunia ini, maka dari itu kita harus benar-benar menjaga kebersihannya, khususnya organ reproduksi seorang wanita yang habis melahirkan harus benar-benar dibersihkan,cara membersihkan organ kewanitaan yang baru melahirkan dinamakan vulva hygiene.Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002).
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Dalam masa nifas alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil, untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas,maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan /health education seperti personal hygiene.
Kebersihan vulva pada masa nifas harus dilakukan, karena pada masa nifas banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina.vagina merupakan daerah yang dekat dengan tempat buang air kecil maupun besar, dan merupakan organ terbuka sehingga memudahkan kuman yang berada di daerah tersebut menjalar ke rahim.infeksi dapat terjadi karena ibu nifas kurang melakukan perawatan pasca persalinan.ibu biasanya takut untuk menyentuh luka luka yang ada di perineum sehingga memilih  tidak membersihkannya, padahal dalam keadaan luka perineum rentan terhadap kuman dan bakteri sehingga mudah terjadi infeksi.(ali sungkar, 2007). Oleh karena itu kebersihan daerah vulva dan perineum pada masa nifas sangat penting untuk menghindari terjadinya infeksi.disamping itu kebersihan vulva dan perineum akan memberikan perasaan nyaman pada ibu nifas dan akan mencegah timbulnya iritasi.Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, 75% ibu-ibu yang mengeluh karena tidak mengerti tekhnik perawatan vulva hygiene, serta ibu-ibu tidak mengetahui apa tanda bahaya jika tidak vulva hygiene secara teratur.Setelah dilakukan penyuluhan tentang vulva hygiene diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti tekhnik perawatan vulva hygiene yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
Berdasarkan hal yang di atas mahasiswa Stikes Piala Sakti Pariaman akan mengadakan penyuluhan tentang Vulva hygiene pada pasien post partum di ruangan Kebidanan di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi.

  1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat memahami tentang vulva hygiene.

  1. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan sasaran dapat:
a.       Menyebutkan kembali pengertian vulva hygiene.
b.      Menyebutkan 3 dari 7 tujuan dari vulva hygiene.
c.       Menyebutkan 3 dari 7 masalah yang akan timbul jika tidak dilakukan vulva hygiene.
d.      Menyebutkan 2 dari 4 penyakit yang ditimbulkan.
e.       Menyebutkan dampak dari perawatan vulva hygiene.
f.       Menyebutkan 3 dari 5 langkah-langkah perawatan vulva hygiene.
g.      Menyebutkan kapan saja waktu perawatan vulva hygiene.

  1. Materi    : (Terlampir)
  2. Metoda  : Ceramah dan tanya jawab
  3. Media    : Leaflet dan LCD Projector
  4. Pengorganisasian
    1. Moderator
Tugas :
a.       Membuka dan menutup acara penyuluhan
b.      Memperkenalkan anggota kelompok
c.       Membuat kontrak waktu, bahasa dan topik selama pelaksanaan kegiatan penyuluhan
d.      Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan
e.       Memimpiikan sesion tanya jawab
f.       Menyimpulkan hasil penyuluhan
    1. Penyaji
Tugas :
a.       Menyajikan atau menyampaikan materi penyuluhan
b.      Menggali pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan
c.       Menjawab pertanyaan peserta
d.      Mengevaluasi hasil penyuluhan
    1. Fasilitator
Tugas :
a.       Menyediakan sarana berupa fasilitas yang diperlukan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan
b.      Memotivasi peserta untuk bertanya
c.       Seting tempat

    1. Observer
Tugas :
1)      Mengamati proses penyuluhan :
a.       Tahap pelaksanaan kegiatan
b.      Peran masing-masing fungsi
c.       Partisipasi audiens
d.      Kelancaran acara
e.       Melaporkan hasil penyuluhan
2)      Dokumentasi
    1.   Notulent
Tugas :
a.       Dokumentasi
b.      Mencatat jalannya acara
c.       Mencatat pertanyaan audiens

Nama-nama Kelompok :
1.      Erizal Tanjung S.Kep              (Fasilitator)
2.      Basuki Rahmad S.Kep            (Fasilitator)
3.      Haznel Hijratul Fajar S.Kep    (Observer)
4.      Ibnul Wiza Affwan S.Kep      (Fasilitator)
5.      Idil Rido Mustaqim S.Kep     (Moderator)
6.      Septian Alfi Saputra S.Kep    (Fasilitator)
7.      Dewi satria S.Kep                   (Fasilitator)
8.      Febrina Astuti S.Kep              (Fasilitator)
9.      Nurul Gustiana S.Kep             (Penyaji)
10.  Yeti Yusnita S.Kep                 (Fasilitator)
11.  Yuhana Sari S.Kep                 (Observer)




  1. Setting Tempat


































































 









            Keterangan :
                                   
                                    : Observer


 
: Fasilitator



 
                                    : Pasien/audiens/keluarga


 
                                    : Penyaji


 
                                    : Pembimbing
                       
                                    : Moderator




                                   
  1. Strategi Pelaksanaan Penyuluhan

NO
KEGIATAN
PENYULUHAN
KLIEN/AUDIENS
WAKTU
1.









2









































3.


Pembukaan









Pelaksanaan









































Penutup

  1. Mengucapkan salam
  2. Memperkenalkan diri
  3.  Menjelaskan kontrak                                                waktu, tujuan pertemuan, dan bahasa yang digunakan
  4. Menanyakan masalah yang dirasakan saat ini
  5. Mendiskusikan masalah

  1. Mengkaji pengetahuan pasien pengertian vulva hygiene
  2. Memberi reinforcement
  3. Menjelaskan tentang tujuan dari vulva hygiene
  4. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  5. Memberi reinforcement
  6. Menjelaskan masalah yang timbul jika tidak dilakukan vulva hygiene
  7. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  8. Memberi reinforcement
  9. Menjelaskan penyakit yang ditimbulkan
  10. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  11. Memberi reinforcement
  12. Menjelaskan dampak dari perawatan vulva hygiene
  13. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  14. Memberi reinforcement
  15. Menjelaskan langkah-langkah perawatan vulva hygiene
  16. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  17. Memberi reinforcement
  18. Menjelaskan kapan saja waktu perawatan vulva hygiene
  19. Memotivasi klien untuk mengulang kembali
  20. Memberi reinforcement


  1. Evaluasi
  2. Bersama klien menyimpulkan materi
  3. Memberi salam
  • Menjawab salam
  • Menerima dengan baik
  • Medengarkan dengan baik

  • Mendiskusikan



  • Mengemukakan pendapat

  • Mendengarkan
  • Mendengarkan dan memperhatikan

  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan
  • Mendengar & memperhatikan


  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan
  • Mendengarkan & memperhatikan
  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan
  • Mendengarkan & memperhatikan

  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan
  • Mendengarkan & memperhatikan

  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan
  • Mendengarkan & memperhatikan

  • Mengulang kembali
  • Mendengarkan


  • Ikut menyimpulkan

  • Menjawab salam
10 menit









20 menit









































15 menit
  1. Kriteria Evaluasi :
a.       Evaluasi struktur
1.      Kehadiran peserta
2.      Tempat ,media sesuai dengan rencana
3.      Mahasiswa menjalankan fungsi dan peran masing-masing
b.       Evaluasi proses
1.      Sesuai waktu dan rencana
2.      Audiens aktif
3.      Audiens mengikuti acara dari awal sampai akhir acara
c.        Evaluasi hasil
Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan:
1.      Audiens dapat menjelaskan pengertian vulva hygiene
2.      Audiens dapat menyebutkan 3 dari 7 tujuan dari vulva hygiene
3.      Audiens dapat menyebutkan 3 dari 7 masalah yang ditimbulkan jika tidak dilakukan vulva hygiene.
4.      Audiens dapat menyebutkan 2 dari 4 penyakit yang ditimbulkan.
5.      Audiens dapat menyebutkan dampak dari perawatan vulva hygiene.
6.      Audiens dapat menyebutkan 3 dari langkah – langkah perawatan vulva hygiene.
7.      Audiens dapat menyebutkan kapan saja waktu perawatan vulva hygiene.











BAB II
TINJAUAN TEORISTIS

A.      DEFINISI
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada wanita yang sedang nifas / tidak dapat melakukan sendiri . Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus,section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif (Tim Depkes)
Vulva hygiene adalah membersihkan alat genitalia atau vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang masa nifas atau pasien tidak bisa melakukan sendiri. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. (Mochtar, 2002)
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris, sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus. (Danis, 2000)

B.       Tujuan Vulva
1.      Untuk mencegah terjadinya infeksi didaerah perineum maupun didalam uterus
2.      Untuk menyembuhkan luka perineum
3.      Untuk kebersihan perineum  dan vulva
4.      Menangani dengan lembut  pada jaringan yang terkena trauma
5.      Mencegah kontaminasi dari rectum
6.      Membersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau
7.      Memberikan rasa nyaman pada daerah vulva
C.      Masalah yang timbul jika tidak dilakukan vulva hygiene seperti :
1.      Gatal-gatal pada vagina
2.      Vagina terasa panas
3.      Timbul jamur (kandidiasi)
4.      Keluaran cairan pada vagina
5.      Vagina berbau
6.      Nyeri
7.      Perasaan tidak nyaman

D.      Penyakit yang ditimbulkan
1.      Vulvititis (inflamasi vulva)
2.      Kondididiasi
3.      Vaginitis
4.      Vaginosis bakterialis

E.       Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
   Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
a)        Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
b)        Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
c)        Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).


F.       Langkah-langkah perawatan vulva hygiene
Siapkan alat- alat seperti : kapas, alas pantat, handuk besar 2 buah, air hangat dan dingin dalam baskom, botol cebok berisi larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan, betadin dan kasa, bengkok.
1.      Siapkan air steril (air yang sudah direbus) dan gunakan sabun pembersih, bersihkan vulva dari depan ke belakang / dari daerah vulva bagian atas kedaerah vulva bagian bawah sampai dengan anus sampai bersih
2.      Keringkan vulva dengan tisu
3.      Jika ada luka episiotomy, berikan betadine dengan menggunakan kassa yang dicelupkan ke betadine
4.      Cuci tangan
5.      Alat-alat dirapikan

G.      Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah :
1)      Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
2)      Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3)      Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.
DAFTRA PUSTAKA


Mochtar.2002.Asuhan Kebidanan . Jakarta: Prima Medika
Danis. 2000. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Feezer. 2001.Pelayanan Kesehatan Maternal. Bina Pustaka:Jakarta.
Sungkar, Ali. 2007. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Alimul, Azis. 2004. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba Medika: Jakarta.
Suwiyoga.2004.Perubahan Fisiologi pada masa nifas.from http// saturacyti// blogspot


Tidak ada komentar:

Posting Komentar