SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Mata kuliah : Keperawatan Anak
Sasaran :
Orang tua Bayi Dengan Ikterik Yang di Rawat di Ruang Perinatologi
RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukitinggi
Hari /tanggal : Senin/26 Januari 2015
Jam : 10.00 wib
Judul : Perawatan Pada Bayi Dengan hiperbilirubin
I.
Latar
belakang
Kejadian hiperbilirubin banyak terjadi pada 60% bayi
cukup bulan dan 80% kurang bulan, biasanya warna kuning akan timbul pada hari
ke 2 atau ke 3 dan hilang pada hari ke 14.
Hiperbilirubin terjadi karena peningkatan bilirubin
dalam darah yang ditandai dengan adanya joudice atau kekuningan, kuning bisa
terjadi diseluruh tubuh bayi.
II.
Tujuan
a. Tujuan
umum
Setelah dilakukan penyuluhan di
ruangan rawatan perinatologi RSUD RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi di
harapkan orang tua bayi dapat mengerti dan memahami tentang Ikterik pada bayi.
b. Tujuan
khusus
1. Diharapkan
Orang Tua dapat memahami pengertian hiperbilirubin
2. Diharapkan
Orang Tua mengetahui penyebab hiperbilirubin
3. Diharapkan
Orang Tua mengetahui manifestasi klinis hiperbilirubin
4. Diharapkan
Orang Tua dapat mengetahui komplikasi hiperbilirubin
5. Diharapkan
Orang Tua mengetahui penatalaksanaan keperawatan pada bayi dengan hiperbilirubin
III.
Manfaat
a. Bagi
rumah sakit
Meningkatkan pelayanan kesehatan
terutama masalah ikterik di Rumah Sakit terutama di Ruang perinatologi dan
memberikan penyuluhan bagi rumah sakit.
b. Bagi
audiens
Sebagai bahan masukan dan tambahan
ilmu pengetahuan orang tua tentang
pengertian, penyebab, klasifikasi dan perawatan bayi dengan ikterik.
IV.
Metoda
Ceramah dan Tanya jawab
V.
Setting tempat
Ket :
Fasilitator moderator
Audiens flip
chart
Observer
penyaji
CI klinik dan CI akademik
VI.
Uraian
Tugas
a. Moderator
1. Membuka
acara
2. Memimpin
jalannya kegiatan
3. Memperkenalkan
anggota tim
4. Kontrak
waktu
5. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
b. Fasilitator
1. Persiapan
alat / tempat acara
2. Mempertahankan
kehadiran peserta
3. Mencegah
atu mengatasi hambatan kelompok
4. Memotifasi
peserta untuk aktif
5. Membuat
suasana yang nyaman
c. Observer
1. Mengobservasi
jalannya acara penyuluhan
2. Melaporkan
jalannya acara
d. Penyaji
1. Memberikan
materi sesuai waktu yang di tentukan
2. Menjawab
pertanyaan yang diberikan audiens
VII.
Struktur
Pembimbing : Ns. Wenny
Lazdia S.Kep, M.A.N
Ns. YuginYasti Ningsih, S.Kep
Penyaji : Elyona
Roza, S.Kep
Moderator :,Fora
Regina Zen, S.Kep
Observer :
Yulianti,S.Kep
:
Devid Junika Putri, S.Kep
Fasilitator : Afdhal
Rizky, S.Kep
Messy Yulianda, S.Kep
Ovta Kurnia Sari, S.Kep
Sonita Aisyah, S.Kep
Yorri
Kharisma Dewi, S.Kep
VIII. Proses Pelaksanaan
No.
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
Media
|
Waktu
|
1.
2.
3.
3.
|
Tahap
pembukaan
·
Moderator memberikan salam
·
Moderator memperkenalkan anggota
dan CI Kinik dan CI Akademik
·
Moderator membuat kontrak waktu,
tempat dan bahasa
·
Moderator menjelaskan tujuan
kegiatan
Tahap pelaksanaan
·
Penyaji Mengkaji pengetahuan audiens
tentang pengertian ikterik
·
Penyaji memberikan reinforcement
positif atas jawaban audiens
·
Penyaji menjelaskan pengertian
tentang apa itu ikterik
·
Penyaji mengkaji pengetahuan
audiens tentang penyebab ikterik
·
Penyaji memberikan reinforcement
positif atas jawaban audiens
·
Penyaji menjelaskan penyebab ikterik
·
Penyaji mengkaji pengetahuan
klien tentang manifestasi klinis ikterik
·
Penyaji memberikan reinforcement
positif atas jawaban audiens
·
Penyaji menjelaskan manifestasi
klinis ikterik
·
Penyaji mengkaji pengetahuan
audiens tentang komplikasi ikterik
·
Penyaji memberikan reinforcement
positif atas jawaban audiens
·
Penyaji menjelaskan komplikasi ikterik
·
Penyaji mengkaji pengetahuan
audiens tentang penatalaksanaan ikterik
·
Penyaji memberikan reinforcement
positif atas jawaban audiens
·
Penyaji menjelaskan penatalaksanaan
ikterik
Tahap penutup
·
Mengevaluasi kembali tentang
pengertian, penyebab, klasifikasi,
tanda dan gejala, penatalaksanaan keperawatan dan akibat lanjut dari ikterik
·
Moderator menutup penyuluhan dan
memberi salam penutup
|
·
Menjawab salam
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan dan menyepakati
·
mendengarkan
·
memberikan pernyataan
·
mendengarkan
·
mendengarkan
·
memberikan pertanyaan
·
mendengarkan
·
mendengarkan
·
memberikan pernyataan
·
mendengarkan
·
mendengarkan
·
memberikan pernyataan
·
mendengarkan
·
mendengarkan
·
memberikan pernyataan
·
mendengarkan
·
mendengarkan
·
bersama-sama menyimpulkan hasil
penyuluhan
·
menjawab salam
|
Lembar
balik, leaflet
|
5
menit
20
menit
5 menit
|
IX.
KRITERIA
EVALUASI
- EVALUASI STRUKTUR
v Audiens
menepati kontrak waktu yang telah disepakati
v Audiens
menepati kontrak bahasa yang telah disepakati
v Audiens
menepati kontrak tempat yang telah disepakati
v Alat-alat
dan media tersedia
- EVALUASI PROSES
v Penyuluhan
berjalan sesuai dengan rencana
v Lingkungan
dan suasana agak ribut karena dekat dengan loket karcis
v Audien
kooperatif dalam penyuluhan
- EVALUASI HASIL
Setelah
dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan 70% audiens mampu:
v Audiens
mengerti dan memahami pengertian hiperbilirubin
v Audiens
mengerti dan memahami penyebab hiperbilirubin
v Audiens
mengerti dan memahami manifestasi klinis hiperbilirubin
v Audiens
mengerti dan memahami komplikasi hiperbilirubin
v Audiens
mengerti dan memahami penatalaksanaan hiperbilirubin
Hiperbilirubin
A. PENGERTIAN
Hiperbilirubin adalah terjadinya
peningkatan bilirubin dalam darah yang ditandai dengan adanya jaundice atau
kekuningan.
Hiperbilirubin
adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah yang mencapai
kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek patologis pada neonatus ditandai
joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan cairan tubuh (Smith, G,
1988).
Hiperbilirubin
adalah peningkatan kadar bilirubin serum (hiperbilirubinemia) yang disebabkan
oleh kelainan bawaan, juga dapat menimbulkan ikterus. (Suzanne C. Smeltzer,
2002)
Hiperbilirubinemia adalah ikterus
dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus kearah terjadinya kernikterus
atau enselopati bilirubin, bila kadar bilirubin tidak dikendalikan
(Syafrudin,2002)
B. ETIOLOGI
- Produksi yang berlebihan:
·
Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran.
·
Siklus
sel darah merah pada bayi lebih pendek daripada orang dewasa. Ini berarti lebih
banyak bilirubin yang dilepaskan melalui organ hati bayi anda.
Kadang-kadang hati bayi belum cukup matang untuk mengatasi jumlah birubin yang
berlebih..
·
Tersering pada bayi yang memiliki
golongan darah yang berbeda dengan ibunya,misalnya ibu memiliki golongan darah
O,sedangkan bayi memiliki golongan darah A,B atau AB.
- Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya karena pengaruh obat-obat tertentu.
- Gangguan fungsi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti Infeksi , Toksoplasmosis, Siphilis.
- Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra Hepatik.
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar
atau di luar hepar. Kelainan di luar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan
bawaan. Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi/kerusakan hepar oleh
penyebab lain.
Beberapa penyebab
hiperbilirubin pada bayi BBL adalah :
- Faktor fisiologik / prematuritas
- Berhubungan dengan air susu ibu
- Meningkatnya produksi bilirubin / hemolitik,
- Ketidak mampuan hepar liver untuk mensekresi bilirubin conjugata/ deficiensi ensim dan obstruksi duktus biliaris
- Campuran antara meningkatnya produksi dan menurunnya ekskresi / sepsis
- Adanya penyalit / hipothiroidism, galaktosemia, bayi dengan ibu DM.
- Predisposisi Genetik untuk meningkatkan produksi.
. C.
MANIFESTASI KLINIS
-
Kulit
berwarna kuning sampe jingga
-
Pasien
tampak lemah
-
Nafsu makan berkurang
-
Reflek
hisap kurang
-
Urine
pekat
-
Perut
buncit
-
Pembesaran
lien dan hati
-
Gangguan
neurologic
-
Terdapat
ikterus pada sklera, kuku/kulit dan membran mukosa.
-
Jaundice
yang tampak 24 jam pertama disebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir,
sepsis atau ibu dengan diabetk atau infeksi.
-
Jaundice
yang tampak pada hari ke 2 atau 3 dan mencapai puncak pada hari ke 3 -4 dan
menurun hari ke 5-7 yang biasanya merupakan jaundice fisiologi.
D.
KOMPLIKASI
1.
Retardasi mental - Kerusakan neurologist
2. Gangguan
pendengaran dan penglihatan
3. Kematian.
4. Kernikterus, Adalah suatu kerusakan otak
akibat perlengketan Bilirubin Indirek pada otak
E.
PENATALAKSANAAN
Ø Beri
minum sesuai kebutuhan bayi
Ø Jemur
bayi pada matahari pagi (Pkl. 07.00-08.00 WIB) selama 15-30 Menit
Ø Jaga
bayi agar bayi tidak terlalu kepanasan atau kedinginan
Ø Terapi
Sinar
Tindakan
umum
a.
Memeriksa golongan darah ibu pada waktu hamil, mencegah truma lahir, pemberian
obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapat menimbulkan ikhterus,
infeksi dan dehidrasi.
b. Pemberian makanan dini dengan
jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir.
c. Imunisasi yang cukup baik di
tempat bayi dirawat..
Fototherapi
Fototherapi dapat digunakan sendiri
atau dikombinasi dengan Transfusi Pengganti untuk menurunkan Bilirubin.
Memaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a boun of
fluorencent light bulbs or bulbs in the blue-light spectrum) akan menurunkan
Bilirubin dalam kulit. Fototherapi menurunkan kadar Bilirubin dengan cara
memfasilitasi eksresi Biliar Bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika
cahaya yang diabsorsi jaringan mengubah Bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua
isomer yang disebut Fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke
pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah Fotobilirubin berikatan
dengan Albumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke Empedu dan
diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama feses tanpa proses konjugasi
oleh Hati (Avery dan Taeusch 1984). Hasil Fotodegradasi terbentuk ketika sinar
mengoksidasi Bilirubin dapat dikeluarkan melalui urine.
Fototherapi mempunyai peranan dalam
pencegahan peningkatan kadar Bilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab
Kekuningan dan Hemolisis dapat menyebabkan Anemia.
Secara umum Fototherapi harus
diberikan pada kadar Bilirubin Indirek 4 -5 mg / dl. Neonatus yang sakit dengan
berat badan kurang dari 1000 gram harus di Fototherapi dengan konsentrasi
Bilirubun 5 mg / dl. Beberapa ilmuan
mengarahkan untuk memberikan Fototherapi Propilaksis pada 24 jam pertama pada
Bayi Resiko Tinggi dan Berat Badan Lahir Rendah.
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
BAYI DENGAN HIPERBILIRUBIN DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
TAHUN 2015
OLEH
ELYONA ROZA S.Kep
DEVID JUNIKA S.Kep
FORA REGINA S.Kep
YULIANTI, S.Kep
ABDUL AZIS, S.Kep
CI
AKADEMIK CI KLINIK
( ) ( )
PROGRAM
PROFESI KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2015
ABSENSI
KEHADIRAN
PESERTA
PENYULUHAN HIPERBILIRUBIN
DI
RUANG PERINATOLOGI RSUD Dr.ACHAMD
MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015
NO
|
NAMA
|
TANDA
TANGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ABSENSI
KEHADIRAN
PESERTA
PENYULUHAN IKTERIK
DI
RUANG PERINATOLOGI RSUD Dr.ACHAMD
MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015
NO
|
NAMA
|
TANDA
TANGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar